Marah adalah salah
satu contoh perasaan manusia yang pasti dimiliki oleh setiap manusia di dunia.
Setiap kali anda mendengar kata marah pasti anda akan berpikir bahwa marah selalu
identik berdampak Negatif.
Tapi sebenarnya Marah juga memiliki dampak Positif jika marah tersebut bisa dikendalikan atau dimanfaatkan dengan baik. Nih beberapa contoh pemanfaatan marah J
Tapi sebenarnya Marah juga memiliki dampak Positif jika marah tersebut bisa dikendalikan atau dimanfaatkan dengan baik. Nih beberapa contoh pemanfaatan marah J
Pernahkah kalian
melihat kejuaraan angkat besi..?? mungkin sebagian dari kalian pasti sudah tau
kalau marah adalah salah satu kunci keberhasilan seorang atlit angkat besi
dalam memenangkan perlombaan tersebut. Karena dengan perasaan marah tersebut
sang atlit akan terdorong untuk bisa mengangkat beban seberat apapun J
Ketika kita marah
maka rasa percaya diri kita akan bertambah hal itulah yang harus dimanfaatkan
dalam menjalani hidup
Marah bisa
digunakan juga untuk meyakinkan orang lhoo J misalnya, ketika anda memberi tugas kepada
bawahan anda tetapi bawahan anda meremehkan itu dan anda mencoba menegurnya
tetapi tetap tidak berubah yaa tinggal marah saja pasti ada deh efeknya :P atau
ketika seseorang bertanya kepada kemudian anda menjawab tetapi dia tidak
percaya..yaa tinggal pasang aja muka marah :P
Marah juga
digunakan ruhut sitompul untuk meyakinkan bahwa pendapatnya adalah benar dalam
persidangan
“Hati Boleh Panas, Tapi Kepala Harus Tetap Dingin !!”
Penelitian lain mengenai efek lain dari rasa marah datang dari Wesley Moons
dan Diane Mackey, psikolog dari University of California. Ia memberi dua
perlakuan berbeda pada dua kelompok partisipan: meminta mereka menuliskan
pengalaman saat mereka begitu marah, atau meminta mereka menuliskan harapan dan
impiannya yang kemudian dikritik oleh partisipan lainnya. Diikutsertakan pula
sekelompok partisipan yang tidak diberi perlakuan apapun sebagai kelompok
kontrol. Ketiga kelompok itu kemudian diminta untuk membaca dua esai
argumentatif; satu didukung oleh fakta-fakta ilmiah dan ‘ditulis’ oleh pihak
yang kredibel, sementara esai lain tidak memiliki keduanya.
Moons dan Mackey menemukan bahwa para partisipan yang marah akan menjadi
lebih analitis; mereka dapat membedakan antara argumentasi yang kuat dengan
yang lemah, serta merasa lebih teryakinkan oleh esai yang memiliki argumentasi
kuat. Hal ini tidak ditemukan pada partisipan yang tidak marah. Ketika
eksperimen diulangi pada partisipan yang memang ‘berkepribadian’ tidak jeli,
ternyata rasa marah juga dapat membuat mereka lebih kritis dan hati-hati dalam
melihat suatu permasalahan. Menurut para peneliti itu, rasa marah membantu
seseorang untuk mendasarkan keputusan mereka pada inti masalah yang benar-benar
penting dan mengabaikan yang kurang penting.
Sebenarnya begitu
banyak contoh pemanfaatan marah dalam menjalani hidup tapi perlu diingat bukan
berarti jika marah memiliki dampak positif maka anda selalu marah2...,bukan itu
yg dimaksud..., itu malah akan menjerumuskan anda pada persoalan yang lebih
besar
Bagaimana marah yang menyehatkan itu . . .?? Yakni marah yang beralasan
yang bukan karena faktor subjektif semata. Lontarkan kemarahan atau kejengkelan
Anda sewajarnya saja. Sampaikan, penyebab utama kejengkelan itu. Bukan marah
yang sekadar menuruti emosi yang meledak-ledak, kemudian melampiaskannya
melalui kata-kata, ekspresi dan perlakuan yang kasar karena dapat merugikan
orang lain. Untuk itu, dalam keadaan marah kita harus mengedepankan rasio.
Sehingga kemarahan itu jadi lebih terkendali
Bagi Anda yang selama ini kerap mengumbar marah tanpa alasan kuat, ada 4
langkah yang dapat dilakukan:
- Mengidentifikasi kesalahan sikap dan pendirian yang memengaruhi seseorang menjadi marah secara berlebihan. Bila telah diketahui dan diperbaiki kesalahan ini, umumnya Anda bakal lebih mudah mengendalikan marah.
- Mengidentifikasi faktor-faktor dari masa kecil yang menghambat kemampuan untuk mengekspresikan amarah. Faktor-faktor ini termasuk ketakutan, penolakan dan ketidaktahuan.
- Mempelajari cara tepat untuk mengekspresikan kemarahan sehingga tetap dapat menguasai situasi yang menimbulkan kemarahan itu, bahkan secara lebih efektif.
- Menutup luka-luka yang mungkin tertinggal oleh pengaruh emosional dari kemarahan yang menghancurkan
- Mengidentifikasi kesalahan sikap dan pendirian yang memengaruhi seseorang menjadi marah secara berlebihan. Bila telah diketahui dan diperbaiki kesalahan ini, umumnya Anda bakal lebih mudah mengendalikan marah.
- Mengidentifikasi faktor-faktor dari masa kecil yang menghambat kemampuan untuk mengekspresikan amarah. Faktor-faktor ini termasuk ketakutan, penolakan dan ketidaktahuan.
- Mempelajari cara tepat untuk mengekspresikan kemarahan sehingga tetap dapat menguasai situasi yang menimbulkan kemarahan itu, bahkan secara lebih efektif.
- Menutup luka-luka yang mungkin tertinggal oleh pengaruh emosional dari kemarahan yang menghancurkan
Semoga bermanfaat :D
0 komentar:
Posting Komentar